Malangbong Ingin Gabung ke Tasikmalaya
Senin, 06 April 2009
GARUT, (PRLM).- Wacana pemisahan wilayah Kec. Malangbong dari Kab. Garut kembali menguat. Bupati Garut Aceng H.M. Fikri berharap pemisahan wilayah tidak perlu terjadi karena Malangbong tercakup dalam kawasan pertumbuhan ekonomi.
“Perkembangan wacana pemisahan Malangbong kian memanas. Sebetulnya tidak perlu terjadi, karena Malangbong termasuk pusat pertumbuhan ekonomi Kab. Garut,” ujarnya, Minggu (5/4).
Kec. Malangbong yang termasuk wilayah utara Kab. Garut memilih luas wilayah sekira 9.235 hektar. Terdiri dari 23 desa dan didiami 115.000 penduduk, Malangbong termasuk dalam wilayah kecamatan terluas di kab. Garut.
Menurut Aceng, Malangbong sebagai jalur selatan Jawa Barat sangat strategis untuk dijadikan sentra oleh-oleh khas Garut. Selain itu, perkembangan budidaya strawberi dan hasil perkebunan lainnya menjadi potensi lain dari Malangbong.
Dia menilai, wacana pemisahan diri Malangbong dari Garut semakin menguat karena masyarakat menilai wilayah tersebut lebih dekat dengan Kab. Tasikmalaya, sehingga pelayanan publik pun mudah diakses.
“Malangbong memang lebih dekat ke Tasik daripada ke Garut. Saya paham akan jauhnya jarak yang membentang. Namun, semaksimal mungkin akan kami perhatikan Malangbong, terutama dengan membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan. Mudah-mudahan tidak terjadi pemisahan diri karena Garut berharap banyak kepada Malangbong,” katanya.
Pada saat pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di aula Kec. Malangbong 25 Februari 2009 lalu, keinginan untuk bergabung ke Kab. Tasikmalaya menguat yang disampaikan sejumlah tokoh masyarakat Malangbong.
Masyarakat berharap Pemkab. Garut memberi perhatian optimal, terutama untuk penataan perkantoran, pasar dan terminal, Puskesmas, serta dua jalur jalan alternatif untuk menghindari terjadinya kemacetan.
Camat Kec. Malangbong, Drs. Nandang Sulaksana, M.Si, menyatakan ungkapan warga yang berkeinginan untuk bergabung ke Kab. Tasikmalaya itu merupakan hal yang wajar dan dinilai cukup positif. ”Namun, saya menilai ungkapan tersebut sebagai bentuk meminta perhatian dari Pemkab. Garut agar lebih memperhatikan kawasan utara Garut ini,” ucapnya. (A-158/das)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar